Cookies Sehat dan Ramah Lingkungan
Siapa sangka, biji pepaya yang selama ini sering dianggap limbah ternyata bisa diolah menjadi camilan lezat dan bernilai jual.
Inovasi unik ini datang dari sekelompok mahasiswa prodi S1 Akuntansi Universitas Dinamika (Undika) yang berhasil menciptakan Payakies (Papaya Cookies) yang merupakan cookies sehat berbahan dasar biji pepaya.
Tim ini terdiri dari Andin Winata, Akifahazahra Salzadiyah, Shella Octavia Rama Dhani, dan Christabelle Jesse Miracle yang berkolaborasi untuk menghasilkan produk camilan lezat sekaligus ramah lingkungan.
Biji Pepaya Kaya akan Manfaat
Gagasan mereka berawal dari keprihatinan melihat biji pepaya yang biasanya langsung dibuang begitu saja, padahal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Andin mengatakan bahwa menurut hasil riset mereka, biji pepaya mengandung berbagai nutrisi, seperti antioksidan tinggi, protein, hingga zat yang dapat membantu menurunkan kolesterol.
Melalui Payakies, para mahasiswa ini ingin membuktikan bahwa biji pepaya bisa diolah menjadi kudapan yang lezat sekaligus cookies sehat.

Proses Pembuatan Payakies
Pembuatan Payakies dilakukan dengan proses yang cukup sederhana namun penuh kreativitas. Pertama, biji pepaya dioven selama 10 menit untuk mengeringkan, lalu disangrai hingga matang sempurna.
Selanjutnya, biji pepaya dihaluskan dan dicampur ke dalam adonan tepung. Hasilnya adalah cookies sehat dengan cita rasa unik dan tekstur renyah.
Menariknya, Payakies dibuat dengan kadar gula yang tidak terlalu tinggi, sehingga aman dinikmati oleh berbagai kalangan, termasuk mereka yang ingin mengontrol konsumsi gula.
Andin, selaku ketua kelompok tim Payakies, mengatakan bahwa produk mereka hadir di beberapa varian.
“Ada pula varian alphabet yang dikemas dengan bentuk huruf-huruf, membuatnya lebih atraktif bagi anak-anak dan remaja,” ujarnya.
Produk Hasil Karya Ujian Akhir Semester
Payakies dijual dalam kemasan 100 gram dengan harga Rp10.000 per pack. Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, tim ini memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram melalui akun @payakies.id.
Saat ini, Payakies masih merupakan produk uji coba yang dibuat sebagai bagian dari tugas akhir (UAS) mata kuliah Kewirausahaan. Produk ini belum diproduksi secara massal atau dipasarkan secara komersial dan pernah dipamerkan pada acara Pekan Wirausaha Muda FEB di Undika beberapa waktu lalu.
Menariknya, saat pameran tersebut, banyak pengunjung yang penasaran, lalu memberikan respons positif, terutama soal rasa yang dinilai enak dan unik.
“Kami senang sekali melihat antusiasme pengunjung. Mereka bilang rasanya enak dan beda dari cookies pada umumnya. Harapannya, Payakies bisa terus dikembangkan dan jadi cookies sehat yang bermanfaat untuk banyak orang,” ujar Andin, di waktu yang terpisah.

dari Kiri: Akifah, Andin, Shella, dan Abel.
Inovasi yang Berdampak Luas
Kreativitas Andin, Akifah, Shella, dan Abel membuktikan bahwa inovasi tidak selalu harus rumit atau mahal. Memanfaatkan bahan sederhana seperti biji pepaya dapat menjadi langkah nyata dalam mendukung gaya hidup berkelanjutan (sustainable living) dan mengurangi limbah pangan.
Payakies bukan hanya sekadar camilan, tetapi juga sebuah contoh nyata bagaimana ide kecil bisa berdampak besar dan baik untuk lingkungan maupun kesehatan.
