Fenomena Aphelion 2025: Ketika Bumi Menjauh dari Matahari, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Zahrotul Chasanah
Pernahkah kamu merasa hari-hari di bulan Juli terasa sangat panas, meski secara ilmiah katanya kita sedang berada di titik terjauh dari Matahari? Ya, itulah yang disebut dengan fenomena aphelion. Meskipun terdengar seperti nama karakter di film fiksi ilmiah, aphelion ini benar-benar nyata dan terjadi setiap tahun. Tapi sebenarnya, apa sih aphelion itu? Kenapa penting untuk kita tahu, dan apakah ada dampaknya bagi kehidupan kita?
Nah, di artikel ini, kita akan mengupas tuntas aphelion secara santai tapi tetap berbobot. Yuk, kita mulai!
🌍 Apa Itu Aphelion?
Secara sederhana, aphelion adalah momen ketika Bumi berada pada titik paling jauh dari Matahari dalam orbit tahunannya. Lawannya adalah perihelion, yaitu saat Bumi berada paling dekat dengan Matahari, biasanya terjadi di awal Januari.
Orbit Bumi mengelilingi Matahari sebenarnya tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan elips atau lonjong. Karena itu, jarak antara Bumi dan Matahari bisa berubah sepanjang tahun. Saat aphelion, Bumi berada sekitar 152,1 juta kilometer dari Matahari, sementara saat perihelion, jaraknya sekitar 147,1 juta kilometer. Jadi, ada selisih sekitar 5 juta kilometer.
Tahun ini, fenomena aphelion terjadi pada 4 Juli 2025. Dan tenang saja, ini bukan pertanda Bumi akan “kabur” dari Matahari kok—fenomena ini benar-benar alami dan terjadi setiap tahun.
Ilustrasi Aphelion dan Perihelion
🌡️ Apakah Aphelion Membuat Cuaca Lebih Dingin?
Ini pertanyaan yang paling sering ditanyakan. Secara logika, kalau Bumi lebih jauh dari Matahari, seharusnya suhu Bumi jadi lebih dingin, kan? Ternyata tidak begitu juga.
Yang lebih berpengaruh terhadap suhu dan musim di Bumi bukanlah jarak ke Matahari, melainkan kemiringan sumbu rotasi Bumi. Bumi miring sekitar 23,5 derajat, dan karena kemiringan inilah kita mengalami pergantian musim.
Ketika aphelion terjadi di bulan Juli, belahan Bumi utara justru sedang berada pada musim panas. Sementara itu, belahan Bumi selatan sedang mengalami musim dingin. Ini membuat suhu di berbagai wilayah lebih dipengaruhi oleh sudut datang sinar matahari, bukan jaraknya dari Matahari.
Jadi kalau kamu berada di Indonesia, yang secara geografis dekat dengan garis khatulistiwa, kamu mungkin tidak akan merasakan dampak aphelion secara langsung. Suhu harian tetap terasa panas, bahkan bisa lebih panas karena sedang musim kemarau.
🌞 Dampak Aphelion: Ada yang Bisa Kita Rasakan?
Meskipun tidak membawa perubahan ekstrem seperti badai matahari atau gerhana total, aphelion tetap punya beberapa efek kecil yang menarik:
Durasi siang hari bisa sedikit lebih panjang, terutama di belahan Bumi utara. Ini karena posisi orbit Bumi yang lebih lambat saat berada jauh dari Matahari (mengikuti hukum Kepler tentang gerak planet).
Intensitas cahaya Matahari yang diterima Bumi sedikit berkurang, sekitar 6-7%. Namun penurunan ini sangat kecil, sehingga tidak begitu terasa oleh manusia.
Kecepatan revolusi Bumi melambat sedikit. Karena berada di titik yang lebih jauh, gaya gravitasi Matahari lebih lemah terhadap Bumi, sehingga kecepatannya menurun. Tapi sekali lagi, dampaknya sangat kecil untuk kita rasakan sehari-hari.
Jadi meskipun aphelion terdengar “wah”, ia termasuk fenomena yang diam-diam terjadi tanpa banyak disadari.
🔭 Fakta Menarik
Kata “aphelion” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “apo” yang berarti “jauh” dan “helios” yang berarti “Matahari”.
Aphelion dan perihelion tidak selalu jatuh di tanggal yang sama setiap tahun karena orbit Bumi dipengaruhi oleh gravitasi planet lain, terutama Jupiter dan Saturnus.
Seiring waktu, bentuk orbit Bumi juga bisa berubah sedikit. Ini disebut presesi orbit, dan bisa memengaruhi kapan aphelion terjadi.
Fenomena ini tidak hanya terjadi pada Bumi, tetapi juga pada semua planet di tata surya—masing-masing punya aphelion dan perihelionnya sendiri.
🌌 Penutup: Menjauh Tapi Tetap dalam Orbit
Fenomena aphelion adalah salah satu pengingat bahwa Bumi dan segala isinya hanyalah bagian kecil dari sistem tata surya yang luar biasa besar dan kompleks. Meskipun kita sedang berada di posisi paling jauh dari Matahari, kita tetap berada dalam orbit yang stabil—terus mengelilinginya dalam harmoni yang menakjubkan.
Jadi, ketika aphelion terjadi, kamu memang tidak perlu mengenakan jaket tambahan atau khawatir akan kedinginan. Tapi ini adalah momen yang tepat untuk menengok ke langit dan merenungkan betapa luar biasanya alam semesta ini.
Dan siapa tahu, dari satu fenomena kecil seperti ini, bisa muncul rasa penasaran yang mendorongmu untuk belajar lebih banyak lagi tentang jagat raya.
Fenomena aphelion adalah contoh kecil betapa luas dan menariknya alam semesta. Tapi semua rasa ingin tahu itu bisa jadi bekal besar untuk masa depan — kalau kamu mengasahnya di tempat yang tepat.
Di Universitas Dinamika, kamu bisa menyalurkan rasa penasaranmu lewat berbagai program studi unggulan, yang dirancang untuk menghadapi tantangan masa depan dan dunia kerja digital.
🎓 Berikut 7 program studi yang bisa kamu pilih:
S1 Sistem Informasi Belajar memadukan teknologi dan bisnis. Cocok buat kamu yang ingin membangun sistem digital untuk solusi nyata di dunia kerja.
S1 Teknik Komputer Tertarik sama hardware, jaringan, dan sistem cerdas seperti IoT? Prodi ini mengajak kamu merancang teknologi dari akar-akarnya.
D3 Sistem Informasi Program cepat dan aplikatif, buat kamu yang ingin langsung terjun ke dunia kerja sebagai tenaga ahli sistem dan database.
S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) Tempat buat kamu yang suka mengolah visual jadi pesan yang kuat. Dari desain grafis, animasi, hingga branding — semuanya dipelajari di sini.
D4 Produksi Film dan Televisi Bagi kamu yang ingin jadi filmmaker, content creator, atau penulis skenario — ini ruang belajar sekaligus berkarya yang seru!
S1 Manajemen Belajar mengelola bisnis modern, marketing digital, dan kepemimpinan dengan pendekatan kekinian dan aplikatif.
S1 Akuntansi Tidak cuma soal hitung-hitungan! Kamu akan belajar bagaimana data keuangan bisa jadi landasan strategi bisnis.
Potongan SPP dan Biaya Uang Gedung Universitas Dinamika
💬 Semua jurusan di Undika punya satu semangat yang sama: mendorong kamu jadi kreatif, relevan, dan siap bersaing. Dan kalau kamu butuh dukungan biaya, ada banyak pilihan beasiswa akademik maupun non-akademik yang bisa kamu manfaatkan.