Universitas Dinamika (Undika) kembali menorehkan prestasi lewat salah satu mahasiswanya dari program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) yang berhasil meraih Juara 1 kategori K1 Putra kelas 54 kg dalam kejuaraan Super Fight SLC Cup 2025. Event ini merupakan bagian dari seleksi menuju kompetisi internasional “Road to Hongkong” pada tahun 2025. Kejuaraan Super Fight SLC Cup 2025 ini diselenggarakan di Fairway Nine Mall, Surabaya.
K1 sendiri merupakan salah satu cabang olahraga bela diri yang menggabungkan teknik dari berbagai aliran seperti karate, muay thai, kickboxing, dan taekwondo. Pertandingan ini menguji kecepatan, kekuatan, serta strategi bertarung para atlet dalam waktu yang telah ditentukan.
Kejuaraan bela diri yang digelar secara nasional ini menjadi ajang bergengsi bagi para atlet muda berbakat dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan penuh semangat dan latihan yang konsisten, mahasiswa DKV Undika angkatan ’22 bernama Julius Ghosa Fernando berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya dan mengalahkan lawan-lawan tangguh dari berbagai perguruan tinggi maupun kalangan umum.
Persiapan dan Latihan yang Intens
Sebagai seorang mahasiswa DKV, tentunya waktu Julius banyak tersita di tugas-tugas, project kelompok, atau kegiatan organisasi. Namun, hal-hal tersebut tidak menghalangi semangat Julius untuk tetap konsisten berlatih menjelang kejuaraan SLC Cup 2025.
“Menjelang hari lomba, pelatih menginstruksikan untuk mempersiapkan waktu berlatih tiap hari agar saya bisa menunjukkan yang terbaik di kejuaraan SLC Cup tersebut,” kata Julius.
Julius menyebutkan yang perlu dipersiapkan dengan matang adalah latihan fisik (kekuatan, stamina, kecepatan, dan fleksibilitas), penguasaan teknik (pukulan, tendangan, kuda-kuda, dsb.), kesehatan tubuh, dan mental yang kuat.
Ia juga mengatakan bahwa ia adalah atlet dari sebuah camp bernama ‘Petarung Sejati Indonesia’ yang berbasis di Surabaya. Di camp tersebut, ia dilatih oleh pelatihnya bersama dengan anggota-anggota camp lainnya yang turut diikutsertakan dalam perlombaan yang sama.

Bermula dari Keisengan Belaka
Pada mulanya, Julius bukanlah seorang atlet K1. Ia bercerita bahwa pada suatu malam ia ‘iseng’ mengikuti sebuah acara bernama ‘Surabaya Fight Night’ dan berlaga di sana. Ia sama sekali tidak memiliki pengalaman apapun dalam dunia K1 sebelumnya.
“Saya memiliki basic di beladiri karate saat di bangku SMP & SMA. Semakin berjalannya waktu, saya tertarik untuk belajar di dunia K1 dan sering belajar sendiri dengan menonton video seputar K1 di YouTube,” sambungnya.
Dalam acara tersebut, ia tidak membawa pulang medali atau sertifikat apapun. Namun, terdapat seorang pelatih K1 memperhatikan potensi Julius dalam dunia K1 dan langsung menawarinya untuk bergabung di camp ‘Petarung Sejati Indonesia’ untuk berkembang dan berproses lebih matang.
“Semenjak itu, saya bergabung dengan camp ini. Saya merasa beruntung karena yang mulanya saya hanya bermodal iseng untuk menunjukkan apa yang telah saya pelajari secara otodidak, bisa berujung ke menjadi seorang atlet K1 yang berlaga SLC Cup, yang merupakan kejuaraan bergengsi,” tuturnya.
Tantangan yang Dihadapi
Julius bercerita bahwa saat di awal ia mulai menekuni K1, ia berhadapan dengan restu orang tuanya yang memiliki pendapat berbeda mengenai kegiatan ini. Ia mengatakan bahwa pada mulanya, kedua orang tua menilai bahwa seni beladiri ini membahayakan bagi Julius dan ingin ia fokus ke pendidikan dengan baik.
Walau menghadapi tantangan yang cukup berat, Julius selalu meyakinkan orang tuanya bahwa seni beladiri yang ia ikuti tidak serta merta ajang ‘berkelahi’ saja, namun ia juga bisa berprestasi di bidang tersebut terlepas dari prestasi akademik.

Atas tekadnya yang kuat dan kegigihannya dalam berlatih, Julius pun berhasil membawa pulang medali emas di kategori K1 Putra kelas 54 kg di Kejuaraan SLC Cup 2025 mengalahkan kontestan-kontestan lainnya.
“Saya bersyukur bahwa latihan yang selama ini saya lakukan dapat membuahkan hasil yang berharga, dan saya juga berhasil membuat orang tua saya bangga atas pencapaian saya dalam kejuaraan SLC Cup 2025 ini,” ujar Julius.
Julius mengatakan bahwa ini masih permulaan dan ia tidak akan berpuas diri, karena prestasinya yang ini memotivasinya untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan K1 lainnya. Ia bahkan sudah memiliki rencana dan sedang mempersiapkan diri untuk berlaga di sebuah kejuaraan tingkat provinsi Jawa Timur.
Prestasi Atlet Beladiri Mahasiswa Undika
Prestasi Julius ini menambah panjang list nama mahasiswa yang berprestasi di bidang seni beladiri. Selain Julius, adapun mahasiswa-mahasiswa Universitas Dinamika yang merupakan seorang atlet karate dan telah membawa pulang banyak medali di beberapa kejuaraan.
Baca kisah-kisah mahasiswa sekaligus atlet karate Universitas Dinamika di bawah ini: