Film ‘Dancing in Pandemic’ Karya Mahasiswa PFTV Berhasil Lolos di Festival Film Nasional

Cetak
Image 30 Jan 2024

D’Media, FDIK – Di era sekarang ini, dunia perfilman sangat digandrungi oleh para anak muda kreatif yang ingin menyalurkan ide-ide dan bakat mereka dalam sebuah film. Tidak sedikit dari karya-karya film anak muda saat ini bisa mendapatkan atensi luas dari masyarakat Indonesia, salah satunya adalah film pendek ciptaan mahasiswa Universitas Dinamika, Ryan Arisandy.


Ryan, begitu biasa ia dipanggil, menciptakan sebuah film pendek yang diberi judul ‘Dancing in Pandemic’. Film pendek berdurasi 11 menit ini berhasil lolos screening film pada acara festival film nasional ‘Sinemasa Watu Gambir’ di Watu Gambir Park, Kabupaten Karanganyar.


Terlihat dari judulnya, ‘Dancing in Pandemic’ menceritakan tentang perjuangan sebuah keluarga ditengah pandemi virus Covid-19. “Film ini bergenre drama, yang menceritakan seorang anak disabilitas dan ibunya yang hanya tinggal berdua. Saya juga meng-highlight keganasan virus Covid-19 yang membuat mereka berhadapan dengan pilihan yang sulit.”, ujar Ryan.


Di lain waktu, menurut Muhammad Bahruddin, selaku Ketua Program Studi Produksi Film dan Televisi (PFTV), film pendek yang Ryan buat bisa terpilih karena memenuhi visi-visi Sinemasa pada tahun 2023.


Perlu diketahui bahwa Sinemasa Watu Gambir adalah kegiatan yang diinisiasi oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan Badan Perfilman Indonesia (BPI). Kegiatan ini mengkolaborasikan lembaga pendidikan dengan pelaku industri dan pemangku kebijakan perfilman sebagai wujud sinergi dari dunia pendidikan dan industri menuju peningkatan jumlah dan mutu sumber daya perfilman Indonesia.


Terdapat enam kriteria sebagai dasar penilaian di Sinemasa Watu Gambir ini, beberapa diantaranya adalah orisinalitas (konsep asli dan bersifat khas), kreativitas dan inovasi (film memiliki pendekatan kreatif dan inovatif yang mampu menciptakan pengalaman visual dan naratif), serta kejernihan gagasan dan tema (film mampu menyampaikan pesan dan makna yang kuat kepada penonton sesuai dengan situasi dan perkembangan zaman).


Selain karya Ryan, terdapat tujuh karya mahasiswa lainnya dari berbagai wilayah Indonesia yang turut ditayangkan di festival film tersebut. Festival ini diselenggarakan selama tiga hari, yaitu dari tanggal 17-19 November 2023.


Sinemasa Watu Gambir dihadiri oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia perfilman dari seluruh Indonesia. Festival ini memiliki konsep movie camp, sehingga para peserta bisa menonton film, sharing session, workshop dalam nuansa camping.


“Harapan saya atas pencapaian ini, agar bisa mendorong mahasiswa PFTV lainnya untuk menciptakan karya-karya film yang menarik dan bisa dikenal oleh banyak orang.”, pungkas Bah. (tta)


846 kunjungan