Beyond the Screen, Film Bermuatan Kritik Sosial Karya Mahasiswa PFTV Universitas Dinamika

Cetak
Image 28 Dec 2023

D’Media, FDIK - Saat ini, banyak bermunculan kalimat slang baru yang dibuat oleh generasi muda, salah satu yang mulai sering didengar adalah FOMO. FOMO merupakan singkatan dari Fear of Missing Out, yang berarti ketakutan akan tertinggal sebuah tren atau yang sedang populer di kalangan teman maupun lingkungan sosialnya. FOMO dapat berdampak buruk bagi orang yang merasakannya. Melihat hal ini, mahasiswa Universitas Dinamika bernama Kevin Gunawan menciptakan sebuah film singkat berjudul Beyond the Screen.


Mahasiswa program studi Produksi Film dan Televisi ini menjelaskan bahwa dia membuat film itu sebagai edukasi dan juga kritik kepada masyarakat, khususnya para anak muda agar tidak mudah FOMO. “Film ini tentang seorang remaja perempuan yang berusaha untuk terlihat paling up to date di tongkrongannya maupun di sosial media.”, ujarnya. 


Film pendek bergenre drama ini memiliki empat karakter yang ada di film, karakter utama adalah remaja perempuan yang bernama Lisa, lalu Chelsea, Ela, dan Putri sebagai karakter pendukung. Lisa digambarkan sebagai remaja yang lelah karena harus mengikuti tren-tren yang sedang berkembang di sekitarnya. Di sisi lain, Lisa juga memiliki ketakutan tersendiri apabila saat ia tidak mengikuti tren lagi, dia akan terlihat tidak relevan dan ditinggalkan oleh teman-temannya.


Saat ditanya mengenai alasan mengambil tema FOMO, Kevin menjelaskan bahwa dia melihat anak-anak jaman sekarang sangat mudah sekali terpengaruh dan ikut-ikutan suatu tren yang belum tentu mereka suka. Hal ini tentunya bisa merugikan bagi mereka yang FOMO, karena mereka akan merasa tertekan, stress, dan cemas saat ketinggalan sebuah tren yang mungkin mereka sendiri tidak tahu apa-apa mengenai itu.


Dari karya film pendek Beyond the Screen ini, Kevin memiliki harapan tersendiri. “Semoga dengan terbuatnya film ini bisa menjadi pengingat kepada kita semua bahwa sikap FOMO adalah sesuatu yang tidak baik dan bisa merugikan diri sendiri. Up to date dengan tren itu perlu, tapi alangkah baiknya untuk tetap menjadi diri sendiri.”, pungkasnya. (tta)


847 kunjungan