D’Media (01/12/2022) – Universitas Dinamika berkesempatan dikunjungi oleh perwakilan dari King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang Thailand dan juga Universitas Malaysia Perlis di penghujung bulan November pada Rabu (30/11). Kunjungan sekaligus pelaksanaan Seminar Internasional ini merupakan jalinan kerjasama dalam Forum Penyelarasan Dunia Pendidikan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (LARASDIKDUDI). Bertajuk Sustainable Development Goals (Industry and Innovation) ini, hadir dua narasumber yang ahli dibidangnya yaitu Dr. Panumas Saingam dari Thailand serta Prof. Dr. Azlin Fazlina Osman dari Malaysia.
Dr.
Panumas Saingam yang tampil sebagai narasumber pertama memberikan materi
tentang Seismic Retrofit of Reinforced
Concrete Buildings to Resistance Future Earthquake for Sustainable Cities and
Peaceful Life on Land. Dalam materi tersebut, Dr. Panumas Saingam yang juga
merupakan dosen dept. Of Civil Engineering King Mongkut’s Institute of
Technology Ladkrabang ini menjelaskan mengenai bagaimana agar bangunan-bangunan
bisa tahan dari gempa bumi. “Gedung-gedung di Asia ini cenderung didesain untuk
menahan beban secara vertical,” tuturnya. Ia pun menerangkan bahwa untuk
mencegah kerusakan-kerusakan akibat gempa bumi tersebut, maka harus meningkatkan
daktilitas bangunan dan beton berulang.
Disisi lain, Prof. Dr. Azlin Fazlina Osman menyampaikan materi yang berfokus pada Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 8 yaitu tentang pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Azlin Fazlina Osman yang sudah menjadi mitra MoU dengan Undika ini menjelaskan beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang akademisi dan peneliti untuk mendukung SDGs nomor 8 tersebut. “Diantaranya adalah melakukan riset inovasi pada Sumber Daya Alam yang tersedia secara lokal, menciptakan produk baru hingga melakukan survei pasar dan mengomersialkan produk yang ditemukan melalui aktivitas R&D,” terangnya. Ia pun menjelaskan bahwa jika belum bisa menciptakan sebuah produk baru, para akademisi bisa mengganti produk yang sudah ada dengan bahan yang lebih aman atau bahkan juga lebih murah. “Namun salah satu cara untuk mencapai SDG8 ini kita harus mengomesialkan dan membeli produk lokal kita,” tuturnya lugas.
Seminar
Internasional yang dikonsep oleh tim dosen dari Fakultas Desain Industri
Kreatif (FDIK) Undika ini diikuti oleh 125 peserta yang merupakan dosen dan
mahasiswa internal Undika. “Tujuan kegiatan ini tentunya untuk menambah wawasan
mahasiswa dan juga khususnya dosen di FDIK tentang pengembangan industri serta
inovasi lingkup global,” ungkap Yunanto Tri Laksono, M.Pd selaku PIC kegiatan. Ia
pun melihat antusiasme dari para peserta yang hadir namun terkendala dengan
durasi waktu yang terlalu pendek. Meskipun begitu, ia berharap kegiatan seperti
ini makin banyak dilaksanakan di Undika. “Harapannya Undika mampu membangun
jejaring serta berkolaborasi dengan dunia pendidikan dan industry secara global
agar makin dikenal di kelas internasional,” pungkasnya. (Cla)