Undika Terapkan Kuliah Online Hingga Dua Pekan ke Depan

Cetak
Image

Delapan Fitur Digunakan dalam Pembelajaran Daring


Imbas penyebaran korona atau Covid-19, perkuliahan daring (jarak jauh) mulai diberlakukan beberapa kampus di Surabaya sejak senin (16/3). Tak terkecuali bagi Universitas Dinamika Surabaya (Undika). Untuk meminimalisir penyebaran virus korona, sejak dua hari terakhir hingga 27 Maret mendatang, Undika mengubah sistem perkuliahan tatap muka dengan sistem online menggunakan aplikasi Brilian.

Menurut Kepala Bagian Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI) Undika, Erwin Sutomo, sejak tahun 2015 telah menggunakan sistem e-learning. Sehingga ketika kebijakan penerapan sistem online untuk perkuliahan selama beberapa minggu ke depan justru dinilai bukan hal yang baru. Untuk media pembelajaran sendiri pihaknya lebih memilih teleconference dengan para mahasiswa secara online.

"Untuk bimbingan skripsi kita juga menggunakan teleconference, kalau ada revisi bisa lewat email dan wa. Kita juga pakai google apps untuk bisa secara ;angsung memberikan revisi skripsi mahasiswa," tuturnya.

Untuk kuliah online dengan pengguna aplikasi brilian ini pihaknya menyiapkan bandwitdh sebesar 200 MB. Sehingga tidak ada kendala secara teknis. "Kalaupun ada itu tergantung koneksi dari masing-masing pengguna (mahasiswa)," urainya.

Setidaknya ada deoalan fitur dalam aplikasi brilian yang disediakan. Seperti sharing materi, forum diskusi, assigment, announcement, skorlist, lecture note, video conference dan fitur plagiat.

"Dalam sehari ada tiga sesi untuk kuliah online. Mulai jam 07.30, sesi II pukul 10.30 di sesi ketiga. Per sesinya rata-rata 20-26 kelas degan tiga sks atau 2 jam," katanya.

Sementara itu, Warek III Undika, Bambang Hariadi menambahkan, sejak dilekuarkannya Surat Edaran (SE) Rektor untuk mewajibkan dosen dan mahasiswa menggunakan aplikasi brilian. Sehingga sejak senin (16/3), model perkuliahan berganti menjadi online. "Mahasiswa belajar dari rumah dengan mengikuti perkuliahan online, dosen tetap masuk ke kampus," tuturnya.

Kendati begitu, Bambang menyebut, kini ada sembilan dosen yang melakukan karantina diri usai pulang dari daerah yang terjangkir Covid-19. "Mereka pulang dari study lanjut dari Malaysia. Karena kebijakan rektorat tidak diizinkan masuk selama 14 hari. Jadi diminta untuk melakukan isolasi sendiri," paparnya.

Bambang juga menyebut, kedepan pihaknya berencana menambah dokter kampus untuk melakukan pengecekan kesehatan terhadap mahasiswa saat perkuliahan tatap muka digelar kembali.(Ina)


Berita ini telah tayang di Koran Bhirawa pada 18 Maret 2020

Direpost oleh PR Undika : Lathifiyah


462 kunjungan