Dekan FEB Undika Sebut Penerapan New Normal Pulihkan Ekonomi

Cetak
Image

Dekan Fakultas Eknomi dan Bisnis Universitas Dinamika atau STIKOM Surabaya Dr. Drs. Antok Supriyanto, M.MT menyebut penerapan new normal akan mamulihkan perekonomian masyarakat, khususnya di Jawa Timur. Pasalnya dengan adanya new normal ini masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.

“Tapi masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan, misal jaga jarak, menggunakan masker dan menjaga kebersihan,” kata Dekan FEB Undika.

Menurutnya istilah new normal sudah sesuai digunakan dalam masyarakat untuk melawan pandemi Covid-19 ini.

Ia menyampaikan kembali hidup normal berarti menjalani kehidupan seperti sedia kala atau sebelum adanya Covid19. Sedangkan istilah new sendiri memiliki makna kehidupan normal tersebut dijalani dengan protokol kesehatan agar terhindar dari virus.

“Jadi yang dulu biasa aja sekarang new-nya itu jaga jarak dan memggunakan masker dan lain-lain,” katanya.

Antok juga menjelaskan selama masa transisi ke kehisupan normal ini perekonomian tidak akan langsung membaik. Karena beberapa masyarakat akan masih merasa khawatir dan tidak aman jika berada dikerumunan.

Namun meski perekonomian tidak kembali seperti semula, lambat laun perekenomian akan berjalan kembali, kata dia, sehingga dibutuhkan edukasi dan sosialisasi keapada masyarakat.


PR Undika : Lathifiyah

“Sosialisasi tersebut agar masyarakat hidup seperti biasa tapi dengan memperhatikan protokol kesehatan,” kata dia.

Antok juga menilai penerapan new normal ini berdampak positif pada pola pikir dan kesehatan masyarakat. Karena dengan melakukan aktivitas seperti biasa, masyarakat tidak merasa takut atau khawatir secara berlebihan.

Meski begitu, Dosen Undika ini juga menyarankan agar masyarakat tidak lengah dan menyepelehkan Covid-19. Agar tidak ada peningkatan kasus selama penerapan new normal.

“Kesadaran masyarakat harus ditingkatkan, dan peran pemerintah cukup mengawasi dan mengontrol masyarakat, jika ada yang bergerombol atau tidak jaga jarak harus diingatkan,” katanya.


PR UNDIKA : Lathifiyah


236 kunjungan