Cegah Penyebaran Covid-19, Undika Lakukan Banyak Terobosan

Image


Meningkatnya penyebaran Covid-19 di Indonesia, khusunya Kota Surabaya membuat Universitas Dinamika semakin memperketat kebersihan, keamanan dan kenyamanan lingkungan kampus. Bahkan Rektor Undika mengeluarkan beberapa surat keputusan untuk meminimalisir penyebaran virus tersebut.


“Kami ubah kuliah tatap muka menjadi daring, menunda kegiatan wisuda awal tahun, dan kami terapkan Work from Home (WFH) secara bergilir,” kata Rektor Undika Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd.


Ia menyampaikan upaya tersebut dilakukan untuk meminimalisir penularan covid-19 di lingkungan kampus.


Selain itu, dalam pelaksanaannya Kepala Bagian Administrasi Umum (AU) Indra Gunawan, S.T. telah melakukan langkah preventif untuk menjaga lingkungan kampus tetap bersih dan steril.


“Saya lakukan pemisahan jalur masuk dan keluar, semua tamu harus diperiksa menggunakan thermal gun, mewajibkan cuci tangan setelah memegang sesuatu, menggunakan hand sanitizer, dan penyemprotan disinfektan,” kata Gunawan.


Ia menyampaikan AU telah menyediakam hand sanitizer disetiap lantai lingkungan kampus. Sehingga diharapkan karyawan dan juga mahasiswa bisa memanfaatkan dengan baik dan menjaga kebersihannya.


Gunawan juga menjelaskan hingga saat ini penyemprotan disinfektan sudah mencapai 90 persen. Bahkan pengelapan dan pembersihan barang yang sering disentuh atau dipakai orang banyak secara berkala disterilkan menggunakan antiseptik dan alkohol.


“Misal seperti tombol lift, gagang pintu, dan sesuatu yang sering disentuh oleh banyak orang,” katanya.


Gunawan juga menyebutkan pihaknya semaksimal mungkin membatasi orang yang datang ke kampus. Seperti petugas kebersihan yang hampir 50 persen diliburkan terlebih dulu selama masa isolasi, hal tersebut untuk mengurangi banyaknya orang yang ada di lingkungan kampus.


Pekerjaan yang bisa dipending akan dihentikan terlebih dulu, kata dia,  dengan upaya tersebut diharapkan bisa mengurangi populasi.


“Ini juga mengikuti saran pemerintah untuk mengurangi kontak fisik, mengurangi orang yang datang. Dan kami juga  mengingatkan teman-teman yang tidak masuk itu untuk tetap di rumah dan tidak jalan-jalan,” kata Gunawan.


Selanjutnya, Gunawan menyampaikan akan membatasi kapasitas lift menjadi 4 sampai 6 orang saja, agar ada jarak antar orang satu dan orang lainnya. Untuk mempermudah, pihaknya akan memasang stiker sebagai petunjuk.


Gunawan berharap kondisi penyebaran covid-19 ini segera berakhir, agar semua masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Apalagi hand sanitizer  semakin mahal dan susah dibeli, begitu pun alkohol yang kini mulai dibatasi pembeliannya.


“Sedangkan kami membutuhkan (hand sanitizer)  kurang lebih 18 liter untuk 1 minggu. Sedangkan untk disinfektan sekali semprot bisa menghabiskan 10 liter. Kita pernah membeli (hand sanitizer) dari harga yang paling murah seharga 40 ribu per 500ml, lalu naik 50 ribu, 65 ribu, 70 ribu, 80 ribu hingga 175 ribu, harganya selalu naik dan inden,” kata dia.